Surat tilang vs es krim

Di tanggal saya lahir kedunia ini dapat pengalaman yang lumayan menguras perasaan..
Singkat cerita seorang teman dekat (yang udah kayak saudara) dari solo lagi main k surabaya maka hari itu saya atur rencana sedemikian rupa buat ajakin jalan2 keliling surabaya, karena masih harus kerja semua rencana itu saya atur dimulai sepulang kerja.

Teng tepat jam 16.00 wib keluarlah saya meninggalkan kantor, dan entah kenapa bisa-bisanya saya melupakan helm yang akhirnya buat saya harus puter balik kembali ke kantor.
Setelah sudah memakai helm yg menjadi alat wajib berkendara roda dua melajulah saya dari daerah kenjeran menuju sidoarjo (karena teman saya lagi jengukin temannya yang baru lahiran disidoarjo)dan ketika melewati pos polisi gubeng tiba2 pak polisi menghentikan laju motor saya, karena tiba-tiba dan rem agak eror jadi sedikit nabrak pak polisi, dan otomatis itu buat si pak polisi marah, tapi serius lho itu tanpa disengaja tapi mana percaya polisinya.

Yaudahlah akhirnya dibawa saya k pos polisi dan disana udah ada mbak2 yang juga lagi kena tilang. Sampai di pos jujur saya ndak tau salahnya dimana dan akhirnya saya nanya ''kesalahan saya apa pak?'' Dan pak polisipun jelasin kalau saya tidak menghidupkan lampu yg sudah menjadi peraturan kalau lampu harus menyala walau disiang hari, dan pak polisi jelasin kalau dendanya sekian ratus ribu dan bla bla bla... kalau mbaknya mau bisa nitip sidang. Ketika dengar kalimat itu dalam hati bilang oh masih ada ya nitip sidang..dan saya lebih milih sidang. Ketika pak polisi lagi tulis menulis surat tilang telepon berdering dari bos saya dan minta saya balik kantor buat bikin surat penawaran..haduh lemes seketika karena kepikiran jadwal yang saya rancang seharian harus bubar barisan (bisa ngebayangin gimana keselnya).
Ini ya surat tilangnya yang bertepatan tanggal lahir saya. Dan Ini dikasih juga setelah beberapa kali si bapak polisi nawarin saya buat nitip sidang.


Setelah keluar pos polisi saya baru bisa berpikir jernih dari pada balik kantor saya buat saja surat penawarannya di warnet dan kasih langsung ke perusahaannya yg berada d jalan a.yani walau harus muter it's oke dari pada harus balik kantor lagi.
Dan semua tugas itu baru rampung jam 18.00 wib, bener2 kacau jadwal yg sudah ada dan tetap rencana manusia tidak akan pernah bisa mengalahkan rencana Tuhannya..
Sampai sidoarjo jam 19.00 kita langsung meluncur ke suraba buat cari oleh-oleh karena besok teman saya sudha harus balik ke solo dan waktu mepet sudah terlalu larut toko-toko pusat oleh2 sudah hampir tutup ketika kita sampai depan toko tapi untungnya masih diperbolehkan masuk sama bapak2nya. Dan setelah perjalanan panjang yang melelahkan kita memutuskan ke es krim legendaris.
Ini yang ngademin kepala panas seharian.




Dan itulah es krim penutup ditanggal lahir saya..
Ada satu lagi ini another surprise dari temen kantor, temen main, cik gu ngerajut yang selalu ngaku imut...


Ini dikasih d hari berikutnya karena pada hari H saya sateng kantor tepat waktu hihihi....


*penghujung oktober

Comments

Popular posts from this blog

Masalah Komunikasi dalam Lobi dan Strategi menghadapi orang yang sulit menciptakan kerjasama.

PR Dan Media Massa

REVIEW BUKU FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI SUATU PENGANTAR Dani Vardiansyah